Jumat, 05 September 2008

Buku, dulu dan buku sekarang


1) Zaman Prasejarah
Di dalam buku ada tulisan. Jadi, sebelum kita bicara soal buku, kita lihat dulu tentang tulisan. Pada masa Prasejarah, manusia belum mengenal tulisan. Berita dan cerita disampaikan dari mulut ke mulut. Kita tidak tahu pasti bagaimana keadaan manusia purba waktu itu karena tidak ada catatan tertulis. Itu sebabnya masa itu disebut masa Prasejarah.
Berita yang disampaikan dari mulut ke mulut tentu saja mudah berubah. Semakin banyak orang, bisa saja isi beritanya berbeda!!!
Selain itu, mereka pandai menggambar. Mereka menggambari gua-gua tempat tinggalnya dengan bermacam-macam gambar, seperti gambar binatang, pohon, manusia untuk berkomunikasi

2) Huruf Pertama di Dunia
Menurut para ahli, huruf dan tulisan diciptakan pertama kali antara 3300 hingga 3200 tahun Sebelum Masehi(SM). Namanya Hieroglip, yang merupakan salah satu huruf tertua di dunia dan bangsa Mesir.
Setelah itu, suku-suku bangsa besar lainnya mulai membuat sistem huruf mereka sendiri, seperti Cina, Sumeria, dan Indonesia.
Contohnya adalah system huruf Jawa dan huruf Batak. Berarti saat itu manusia mulai mencatat segala sesuatu yang terjadi dalam hidupnya, dan zaman prasejarah pun berakhir.
Namun, mereka belum memakai kertas sebagai tempat menulis. Mereka masih memakai daun lontar (Jawa), kayu atau bambu (Batak), kulit hewan, lempeng tanah liat, yang disebut Cuneiform ( Mesir)
Apa pun media yang dipakai sebagai ”Kertas“, benda-benda tersebut dapat kita sebut sebagai ” catatan pertama manusia“.

3) Buku Pertama di Dunia
Bangsa yang berhasil membuat buku pertama di dunia adalah bangsa Mesir. Sekitar 10 tahun SM, mereka punya gulungan ” kertas“ yang disebut kitab gulung(scroll).
Kertas yang dipakai bukan seperti kertas zaman sekarang, tapi semacam tumbuhan yang ada di sepanjang tepi Sungai Nil.
Kitab gulung inilah yang dianggap sebagai buku pertama di dunia. Tulisannya masih menggunakan tulisan tangan.

4) Codex
Buku yang bentuknya mirip dengan yang kita kenal sekarang diciptakan oleh bangsa Yunani dan Romawi pada sekitar abad ke-1. Codex, dari behasa latin, yang berarti buku.
Codex dibuat dari lembaran kayu, berukuran kira-kira sama seperti majalah-majalah seperti biasa yang anda baca. Permukaannya dilapisi lilin sehingga dapat ditulisi dengan pena atau alat tulis tajam.
Seperti Codex berisi tiga atau empat lembaran kayu yang diikat menjadi satu dan dapat dibuka seperti halaman majalah.

5) Buku yang langka dan mahal
Lambat laun, Codex berkembang menjadi buku seperti yang kita kenal saat ini. Namun, semua masih ditulis dengan tangan!. Mereka menulis buku seperti itu sebanyak berpuluh-puluh atau bahkan beratus-ratus halaman.
Pada zaman Pertengahan (abad ke-5 hingga 15), biasanya buku ditulis oleh para ilmuwan, pujangga istana, atau bahkan oleh raja sendiri. Jarang sekali rakyat biasa menulis sebuah buku. Akibatnya jumlah buku hanya sedikit. Akibat yang lain, harga buku pun menjadi mahal.

6) Jasa Gutenberg
Tahun 1450, di kota kecil Mainz, Jerman, Johannes Gutenberg menciptakan mesin cetak yang pertama. Jadi buku yang sebelumnya ditulis tangan, dapat dicetak dengan kualitas yang lebih baik. Selain itu, jumalah buku dapat diperbanyak dengan mudah.
Sejak penemuan mesin cetak, buku mulai beredar ke mana-mana. Berarti, ilmu pengetahuan dan berita pun semakin menyebar ke seluruh dunia. Semua orang bisa membaca buku denga mudah dan murah.

7) Buku Zaman Sekarang
Mesin cetak modern yang ada sekarang sebenarnya memakai konsep mesin yang diciptaka oleh Gutenberg. Namun berkat perkembangan teknologi mesin cetak, buku zaman sekarang sudah berbeda dengan buku zaman Gutenberg.
Melalui buku, anda semua dapat menemukan hampir semua informasi yang kamu butuhkan. Tidak hanya teks, melainkan juga gambar atau ilustrasi, foto, notasi musik, tabel dan lain-lain.

Jumat, 15 Agustus 2008

TIPS MEMENANGKAN PERSAINGAN

Tips memenangkan persaingan

1. Miliki
2. Mimpi
3. Kerja keras
4. Percaya diri
5. Konsentrasi & Fokus
6. Bersaing yang sehat
7. Hadapi tantangan & jangan cengeng
8. Kreatif
9. Jangan cepat puas
10. Jangan mudah menyerah/putus asa
11. Jujur

Rabu, 06 Agustus 2008

Ramuan



HAMPIR semua orang tua pernah merasakan masa-masa anak sulit makan.
Pada saat itu, rasanya nyaris putus asa bila si anak sama sekali tidak mau membuka mulut untuk menelan barang sesuap nasi. Jangankan nasi, bubur yang lunak dan tak perlu dikunyah pun terkadang mereka emoh menelan.
Berbagai cara pun akhirnya dilakukan orang tua agar anak mau makan, mulai dari menyediakan aneka peralatan yang lucu dan unik, merancang menu makan yang lezat, hinnga membadut agar anak tertawa atau sekadar membuka mulut. Semua itu semata demi menggugah selera makan anak.
Kalau cara-cara di atas masih belum mempan juga, sudah saatnya Anda memanfaatkan ramuan tradisional dari nenek moyang untuk mengatasi masalah kurangnya nafsu makan pada anak. Dengan bantuan lempuyang, temulawak, dan daun papaya, niscaya anak akan lebih nafsu makan.
Berikut ini adalah beberapa resep ramuan tradisional dari Kampoeng Djamoe Organik Martha Tilaar yang bisa bermanfaat untuk menggugah selera makan anak:

1. Lempuyang wangi satu jari, dicuci bersih lalu diparut. Selanjutnya diberi satu cangkir air masak dan sedikit garam, lalu diperas dan disaring. Minum ramuan ini dua kali sehari satu ramuan.

2. Temulawak satu jari, dicuci bersih lalu diparut. Tambahkan satu cangkir air masak dan sedikit garam, lalu diperas dan disaring. Minum ramuan ini dua kali sehari satu ramuan.

3. Daun pepaya masih segar1/2 pelepah. Setelah dicuci bersih lalu ditumbuk halus. Tambahkan satu cangkir air masak dan sedikit garam. Setelah itu diperas dan disaring. Minum dua kali sehari satu ramuan.

Dengan menggunakan salah satu resep dari ketiga ramuan di atas, niscaya putra-putri anda tak lagi susah makan.